Ketika budaya galau dibudi dayakan oleh penyesatan !?? Sungguh miris terdengar ! Namun apa daya, itu merupakan sebuah fakta nyata dari sebuah realita kehidupan umat manusia.
Terkadang tanpa sadar (mungkin sadar) telah menumpahkan semangkok kuah panas untuk pemuas ego. Kalimat sarkas pun beriring sejalan untuk menemani rasa kegalauan itu. Rasa sedih yang larut terdramatisir oleh suasana, benci, atau apalah itu namanya serasa menjadi juara yang teramat ampuh untuk hati yang terorganisir oleh kehanyutan. Apa yang seharusnya terlakukan ???? Mengikuti suasana hati kah ?? Atau Bangkit dan melawan untuk jiwa yang galau itu ??! Sungguh sulit untuk mengutarakan jawaban. Apakah galau itu perlu ???
Jika perlu dan dibutuhkan, kemana kah kita mengumbar dan memperlihatkan rasa kegalauan itu ?! Cukup rumit walaupun tahu jawabannya. Namun yang pasti, fakta menyatakan bahwa umat manusia ketika budaya galau dibudi dayakan oleh penyesatan !?? Umat manusia berbondong-bondong mengikuti tren itu ! Tren yang mendominasi dipelbagai bidang dan tempat serta teknologi itu.
Terkadang tanpa sadar (mungkin sadar) telah menumpahkan semangkok kuah panas untuk pemuas ego. Kalimat sarkas pun beriring sejalan untuk menemani rasa kegalauan itu. Rasa sedih yang larut terdramatisir oleh suasana, benci, atau apalah itu namanya serasa menjadi juara yang teramat ampuh untuk hati yang terorganisir oleh kehanyutan. Apa yang seharusnya terlakukan ???? Mengikuti suasana hati kah ?? Atau Bangkit dan melawan untuk jiwa yang galau itu ??! Sungguh sulit untuk mengutarakan jawaban. Apakah galau itu perlu ???
Jika perlu dan dibutuhkan, kemana kah kita mengumbar dan memperlihatkan rasa kegalauan itu ?! Cukup rumit walaupun tahu jawabannya. Namun yang pasti, fakta menyatakan bahwa umat manusia ketika budaya galau dibudi dayakan oleh penyesatan !?? Umat manusia berbondong-bondong mengikuti tren itu ! Tren yang mendominasi dipelbagai bidang dan tempat serta teknologi itu.