Ketika aku berteman dengan rutinitas
menyenangkan menuju kematian berlabel striping hitam dikelopak indahnya dunia.
Dia memberikan senyuman dengan 7 cangkir berwarna, indah serta mematikan.
Dia telah menipu mataku dan membutakan hatiku.
Di antara senyum, halusinasi, serta kejenuhan di depan layar monitor, keegoisan waktu telah menunjukan otoritasnya.
Waktu demi waktu memberikan jawaban bahwa aku telah kalah menjadi sosok yang feminim untuk keadaan ini, keadaan telah menghakimiku menjadi sosok yang lemah.
Aku iba dengan kelemahanku ini !
Aku terus mencari kesunyian agar bisa menghindari dari wajah-wajah manusia yang menjual diri mereka terlebih dari sesosok halusinasi itu !
Halusinasi ini telah membiusku menjadi aktor drama sekarang.
Aku hanya bisa terdiam ! Mungkin sikap diam adalah seni terhebat alam suatu pembicaraan !
Tapi sampai kapan aku harus bersikap seperti ini ?? Hah !
Aku telah mencoba menuangkan kasih sayang ke telapak kakinya, dan aku suka melukai metaphora tanpa keluh pesakitan.
Tubuh seksi dari teksku melewati malam ini, pernah mengarak kalimat letih teruntuk hati dan fisik dari beban kewajibanku.
Aku telah menelanjangi mataku di dalam ruangan serta bayangan yang bercermin kalimat !!!
'Tak seorang pun tahu mengapa aku kembali ke pelabuhan dengan kapal kosong tanpa halusinasi mata malaikat itu !
Dia telah menipu mataku dan membutakan hatiku.
Di antara senyum, halusinasi, serta kejenuhan di depan layar monitor, keegoisan waktu telah menunjukan otoritasnya.
Waktu demi waktu memberikan jawaban bahwa aku telah kalah menjadi sosok yang feminim untuk keadaan ini, keadaan telah menghakimiku menjadi sosok yang lemah.
Aku iba dengan kelemahanku ini !
Aku terus mencari kesunyian agar bisa menghindari dari wajah-wajah manusia yang menjual diri mereka terlebih dari sesosok halusinasi itu !
Halusinasi ini telah membiusku menjadi aktor drama sekarang.
Aku hanya bisa terdiam ! Mungkin sikap diam adalah seni terhebat alam suatu pembicaraan !
Tapi sampai kapan aku harus bersikap seperti ini ?? Hah !
Aku telah mencoba menuangkan kasih sayang ke telapak kakinya, dan aku suka melukai metaphora tanpa keluh pesakitan.
Tubuh seksi dari teksku melewati malam ini, pernah mengarak kalimat letih teruntuk hati dan fisik dari beban kewajibanku.
Aku telah menelanjangi mataku di dalam ruangan serta bayangan yang bercermin kalimat !!!
'Tak seorang pun tahu mengapa aku kembali ke pelabuhan dengan kapal kosong tanpa halusinasi mata malaikat itu !
Biarkanlah halusinasi itu menjadi halusinasi mata malaikat indah, jangan biarkan aku menjadi sosok melankolia dan
feminim dengan "keindahan mata malaikat" itu serta menjadi aktor drama sekarang !!!!!
Biar sementara ini aku menunjukkan kecintaanku padanya dengan cara yang tidak
terlihat..Karena aku masih mempunyai pahlawan Imajinasiku untuk mengaruh hangat untuk
tetap semangat. Serta biarkan mulut mereka menghajarku untuk keadaan yang menghakimi ini, aku
yakin Ibu Peri akan memberikan keajaibannya untuk Si Bodoh.Karena aku yakin kebodohanku ini masih menyimpan hal-hal yang hebat di
dalamnya.So, jangan kau lekas berhenti penasaran akan sosokku !
Bersambung....