Rabu, 20 November 2013

KALIMAT MAKNA BERSAYAP


Temaram sinar yang terbungkam oleh titik  keadaan
Sumpah keterbataan murka menolak  harapan
Darah yang begitu mengenang oleh  penindasan
Mimpi asa seakan ‘tak terhalang!

Menggenggam angan  akan terus mengepal
Menapak oleh sebuah pertanyaan
Terhimpit ‘tak berdaya untuk sebuah pergerakan
Mahkota adalah lambang penindasan

Kau berjalan tenggelam memaknai peratapan
Seakan terkekang!
Kau menganggap pemenang menantang keadaan
Menjadikan rayuan
Kau ‘tak ‘kan pernah terang karna gelap semakin matang!

DARAH BERMAHKOTA


Aku adalah raga yang tertindas
Aku adalah malaikat kian tertumpas
Aku adalah sepucuk kertas yang tak bertuan
Aku adalah tanduk yang tak terang

Aku adalah darah bermahkota
Aku adalah iblis yang tak teraniaya
Aku adalah sinar ketiadaan
Aku adalah keadaan yang tertuang

Aku adalah tuan untuk diriku sendiri
Aku adalah pahlawan imajinasi
Aku adalah pencitraan yang hakiki
Aku adalah awan terselimuti

Senin, 11 November 2013

Menari di atas tangan yang terkontaminasi

Aku ingin teriak dari langkah yang berkerak
Aku ingin merusak dari tirai terlaknat
Luka, borok, dan impian tertindas
Arah ramaikan mimpi terampas

Menari girang saat tuang air terjengkang
Terbahak riang saat mereka mengerang
Menatap puas saat mereka terkekang

KAMI ADALAH AIR SUCI KEMENANGAN DAN ANARKI PERJUANGAN



Ketika sastra perlawanan tersudut
Terlahir dan terkurung api
Di ruang sempit era keterbukaan
Dari tangan-tangan monster pemuja kemewahan

Tersumbat dari setiap titik celah
Mengebiri teriakan hujatan
Terlahirlah sebuah nyanyian
Perlawanan yang ‘tak terkalahkan

**Tak kan pernah menyerah menghitamkan semesta
Revolusi tidak akan pernah berhenti
Bersinarlah, bersinar, berjuang dan bertarung bersama
Bersatu menjadi alunan semesta melawan benteng arogansi dunia


Kami bangkit, lawan, menenggelamkan
Kami berjuang, bertarung melawan dunia
Kami suarakan untuk menyerang!!
Kami adalah air suci kemenangan
Kami adalah anarki perjuangan

Rabu, 12 Juni 2013

AKU DAN DIA SERTA KALIMAT KIASAN MAKNA BERSAYAP

Aku urakan tapi tidak telanjang selalu mengenakan pakaian kekangan dan kepasifan di atas ranjang-ranjang kepatuhan dan kerelaan hukum bersama air mata dan di perbudak oleh tanah liat yang dibentuk setan yang tegak di atas tumpukan belatung dan tengkorak.

Melukisi penampilan dengan mengangkat sebuah emas dari api lalu menuangkan kopi murni harum ke dalam buah cangkir yang berisi belatung pengekangan.Semua tak lebih dari gua-gua yang menyimpan kehinaan, duka dan derita. Semua hanyalah tanah kusam yang dinding di tiap sudutnya bersembunyi nyanyian kebinatangan dari pemburu pangkat.

Dia tidak menerawang, Dia tidak ketat pula tidak telanjang tapi Dia selalu berbalut kain panjang longgar yang jauh kesan dari rasa nyaman. Kejujuran itulah kebijaksanaan mahal terbaik yang Aku suka.



Dia pandai berminyak air dan episode termanis untuk petang berurat mengakar, selalu menjelma menjadi sebuah desahan menyenangkan di atas lidah 'tak bertulang untuk hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari waktu yang melahirkan sekilas pandang dalam sebuah pernyataan.Aku dan Dia pun penuh syukur mengalunkan lagu pujian,membahana di udara gegap & gempita menyambut calon waktu yang akan mengenakan pasung penindasan pada leher kami.

Aku dan Dia berkapur diantara pusara semua ini yang terkadang lelah. Berbaik hati kepada keledai jantan dan meledaklah tertawa setan niscaya akan berbalik menjadi racun mematikannya. Dan kami, akan asing untuk diri kami sendiri.

Bumi terkesan dingin karena kematian selalu tersenyum dengan pengetahuan yang terputus oleh taringnya.
Tidak ada yang sejati yang ada hanya kepentingan, keindahan yang membuka tabir wajahnya dengan kepastian takdir untuk merasakan penderitaan dan kepedihan.

Aku dan Dia butuh rangkaian kata pereda apa adanya tapi berguna, bukan jenius tapi mengharuskan kami mengeluarkan uang dalam jumlah yang tak terkira.
Untuk menghibur Aku dan Dia dengan kalimat metafora.