Minggu, 12 Februari 2012

Karena Api Adalah Penyulut Diksi Yang Begitu Menghakimi.


Keramaian dan kesibukan sedang melanda ruang yang begitu tenang dan ceria.
Semua tak terkendali dengan rasa yang begitu berlebihan terasa sia-sia.
Ya, semua yang berlebihan itu sia-sia !
Diksi yang penuh dengan keyakinan terhadap pengubahan bentuk pondasi pun terasa lemah ketika hentakan jam dinding berdetak lebih cepat.

Gurauan dan canda tawa yang saat itu terasa, telah hilang karena hanya satu ungkapan yang mengharamkan api untuk menggenangi.
Situasi dan keadaan berubah menjadi sangat bising dan kacau.
Hanya tangisan yang begitu membahana di ruangan yang begitu tenang dan ceria.
Air mata suci pun terbalas dengan sebuah hentakan keras jari jemari yang begitu menggugah naluri sebuah emosi untuk ikut peran dalam sebuah situasi tersebut.

Perkataan-perkataan pun bersahutan dalam kabut yang menjauhi makna positip menuju negatif yang begitu kekal.
Jangan biarkan api dalam ruangan menggenangi !!!
Semua bisa berubah ketika kita memancing api untuk mengucapkan sebuah kalimat dalam ruangan !
Dengan pemberian efek api yang menyulutkan diksi untuk menyalakan sebuah tindakan yang keluar,
karena api adalah penyulut diksi yang begitu menghakimi !